Saturday, October 8, 2011

BENCANA ALAM

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.

Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.

Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.

Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.

Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

Syarat terjadinya tsunami akibat gempa
Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 – 30 km)
Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
  • 3 tahun lalu                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        3

Inilah gelombang tsunami.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                        4                                                               



                                                              
Lereng bukit yang tinggi dan curam — Tanah runtuh mudah terjadi pada lereng bukit yang curam. Cerun yang tinggi terdedah untuk runtuh disebabkan oleh air, tiada turapan tanah dan tidak diselenggara dengan baik.

2. Pembuangan sisa tanah ke bawah cerun — Pembuangan sisa tanah ke bawah cerun bermaksud pembuangan tidak beretika yang menghasilkan cerun tidak mampat. Dari semasa ke semasa, hujan dan beratan rumah atau bangunan boleh menyebabkan tanah yang tidak mampat itu runtuh.

3. Pembakaran — Pembakaran bermaksud cerun yang tidak bertutup. Cerun yang tidak bertutup menyebabkan hakisan berlaku yang membawa kepada bencana tanah runtuh.

4. Bebanan di bahagian atas cerun — Bebanan yang melebihi ketahanan cerun yang sepatutnya boleh menyebabkan tanah runtuh berlaku.

5. Saliran yang tidak mencukupi — Saliran yang tidak mencukupi menyebabkan air mengalir ke dalam cerun. Penyelenggaraan yang tidak dilakukan dengan baik membawa kepada longkang rosak atau tersumbat.

6. Gegaran gempa bumi dan getaran daripada letupan batu — Hubung kait antara gempa bumi dan tanah runtuh masih dalam kajian tetapi letupan batu dilaporkan boleh menyebabkan kegagalan cerun.

Pencetus tanah runtuh

Hujan lebat dan berpanjangan. Faktor tanah runtuh berdasarkan keadaan semula jadi atau kejadian spesifik yang boleh memberi kesan terhadap kestabilan cerun. Pencetus tanah runtuh berpunca daripada air akibat hujan lebat dan berpanjangan.
           



Gempa bumi gunung berapi berlaku berdekatan dengan gunung berapi tetapi mempunyai cara keretakan memanjang yang sama dengan gempa bumi tektonik. Gempa bumi gunung berapi disebabkan oleh pergerakan magma ke atas dalam gunung berapi, di mana geseran pada batu-batuan menghasilkan gempa bumi.
Semasa magma bergerak ke permukaan gunung berapi, ia bergerak dan memecahkan batu-batuan. Ia mengakibatkan gegaran yang berterusan yang boleh bertahan dari beberapa jam hinggalah beberapa hari.
Gempa bumi gunung berapi berlaku di kawasan yang berdekatan dengan gunung berapi, seperti Pergunungan Cascade di barat Laut Pasifik, Jepun, Tanah Tinggi Iceland, and titik merah gunung berapi seperti Hawaii.
Gempa bumi adalah getaran atau gegaran pergerakan permukaan bumi. Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan rekahan geologi, kecacatan zon quasi-planar di kerak bumi. Perkataan gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan kawasan punca. Permukaan bumi sentiasa bergerak dalam pergerakan tektonik, dan gempa bumi berlaku disebabkan tekanan melebihi keupayaan bahan bumi menanggungnya. Keadaan ini sering dijumpai di sempadan plat tektonik di mana kerak bumi atau lithosphere terpisah. Kejadian yang berlaku di sempadan plat dikenali sebagai gempa bumi interplat; gempa bumi dalam plat lithosphere dikenali sebagai gempa bumi intraplat.
Gempa bumi berlaku setiap hari di bumi, tetapi kebanyakannya adalah kecil dan tidak menyebabkan kerosakan. Gempa bumi yang kuat mampu menyebabkan kerosakan dan kehilangan nyawa yang besar melalui beberapa cara termasuk retakkan pecah (fault rupture), getaran bumi (gegaran) banjir disebabkan oleh tsunami, empangan pecah, pelbagai jenis kerosakan muka bumi kekal seperti tanah runtuh, tanah lembik, dan kebakaran atau perlepasan bahan beracun. Dalam gempa bumi tertentu, sesuatu cara kemusnahan lebih menonjol, dan dalam sejarah setiapnya menyebabkan kerosakan dan kehilangan nyawa yang teruk, tetapi kebanyakan gempa bumi, gegaran merupakan paling menonjol dan juga merupakan punca utama kerosakan
Kebakaran di Gunung San Bernardino, California (gambar diambil dari International Space Station)
Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim.

No comments:

Post a Comment